Di Balik Serunya Organisasi: Sekolah Kedua yang Nggak Ada di Jadwal Kuliah
Kalau ditanya sekolah apa yang paling seru, banyak yang akan bilang “organisasi”. Eits, jangan salah sangka, serunya bukan cuma karena acaranya atau rapatnya tapi karena di sanalah kita belajar hal-hal yang hampir nggak diajarkan di ruang kelas.
Berorganisasi mengajak kita untuk berpikir kritis, beradaptasi, menemukan cara baru untuk bekerja sama, semuanya sekaligus. Seiring kita menyelam dalam kesibukan aktivitas organisasi, kita mulai menyadari bahwa serunya pengalaman bukan sekadar agenda dan rapat, tapi juga bagaimana kita memproses setiap pengalaman. Di situlah kemampuan berpikir kritis mulai diasah. Berpikir kritis itu bukan cuma soal mempertanyakan, tapi juga soal memahami. Kita diajak untuk nggak asal terima keadaan, tapi nggak asal menolak juga. Dalam organisasi, kemampuan ini justru diuji setiap hari. Ketika ide-ide bertemu, ketika pendapat saling berbeda, disanalah latihan berpikir kritis itu tumbuh secara alami. Seru, karena setiap keputusan yang diambil bukan soal benar atau salah, tapi soal bagaimana belajar memahami berbagai sudut pandang.
Namun, berorganisasi bukan hanya tentang rapat, kepanitiaan, atau acara. Di balik semua itu, ada proses pembentukan diri yang nggak bisa digantikan oleh ruang kelas. Organisasi itu ruang latihan kehidupan, di mana teori akademik diuji di lapangan, dan di mana nilai-nilai yang kita pelajari akhirnya punya bentuk nyata. Akademik dan organisasi itu nggak pernah benar-benar terpisah, mereka seperti dua sisi koin yang saling melengkapi. Satu mengasah pikiran, satu lagi menempamu jadi pribadi yang tangguh.
Berorganisasi bukan bagaimana melatih diri untuk keluar dari zona nyaman. Namun keluar dari zona nyaman bukan berarti meninggalkan diri sendiri. Bahkan kadang, keluar dari zona nyaman justru berarti mengenal potensi yang selama ini kita simpan diam-diam. Organisasi sering jadi tempat di mana kita sadar, ternyata kita bisa lebih dari yang kita kira, asal kita berani mencoba meski sedikit takut di awal.
Berorganisasi itu ibarat berjalan bersama di jalan panjang yang sama, tapi setiap orang membawa pelajaran dan pengalaman yang berbeda. Kadang dampaknya nggak langsung terasa, tapi perlahan membentuk cara berpikir, cara mengambil keputusan, bahkan cara kita memandang dunia. Organisasi itu memberi banyak hal, tapi hanya mereka yang sungguh-sungguh hadir dan memahami prosesnya yang akan benar-benar merasakan perubahan itu.
Titik itu semua, kita sadar: Berpikir kritis, berorganisasi, belajar, dan berkembang, semuanya bukan perjalanan terpisah. Semuanya adalah bagian dari satu cerita besar: proses menjadi manusia yang “anfa’uhum linnas”.
Senin, Oct 13, 2025.
Musallama Bil Khiari
(Sekretaris Bidang Organisasi Periode 25-26)
(Sekretaris Bidang Organisasi Periode 25-26)
Komentar